Sunday, March 31, 2013

Sinopsis Novel


Ini adalah salah satu contoh sinopsis dari sebuah novel. Tapi kayaknya masih kurang ringkes yaps ._. mangga dibaca.. :D

Cinta Gaya Britney
Elang adalah seorang siswa SMU KB. Kini ia duduk di bangku kelas XII IPS-1. Elang adalah seorang pemuda santun, islami, dan rupawan.
Liburan semester gasal kali ini, Elang melakukan perjalanan ke Purwokerto bersama teman-teman murobbinya, dengan dipimpin oleh Pak Pras. Ahad pagi, Elang dkk sampai di Purwokerto. Tujuan utama perjalanan kali ini adalah Desa Karang Jambu. Setelah menempuh perjalanan puluhan Km dengan berjalan kaki menyusuri hutan dan pegunungan, akhirnya shubuh dini hari mereka sampai di Desa Karang Jambu.

Pagi itu, Elang dan Kak Rahar berkunjung ke rumah Pak Ghozali. Tanpa disangka, baru saja terjadi pencurian di rumah Pak Ghozali. Ternyata di Desa Karang Jambu tengah marak dengan pencurian. Akhirnya, Elang dkk melakukan sebuah siasat untuk menjebak dan menangkap para pencuri. Malam itu, Elang dkk membuntuti sekelompok pemuda yang dicurigai sebagai para pencuri. Mereka bergerak ke sebuah rumah di tengah hutan. Para warga mengepung rumah tersebut. Dan terjadilah perang sengit antar dua kubu. Akhirnya, pencuri-pencuri itu pun dapat ditaklukan dan dibekuk. Esok harinya, Elang dkk dijamu oleh warga desa sebagai tanda terima kasih. Namun, perjalanan di desa Karang Jambu harus diakhiri. Mereka harus melanjutkan perjalanan lagi. Sebuah pengalaman yang tak terlupakan.
Libur semester gasal masih satu minggu lagi. Elang menghabiskan liburannya dengan bermalas ria. Mama sampai sebal dibuatnya. Pagi itu, Elang mengantar Mama ke dr. Tri, spesialis kandungan. Ternyata, dr. Tri sedang menangani seorang pasien yang sudah dua hari dua malam bermalam di kliniknya. Keluarga si pasien sangat tegang. Elang pun juga tegang dan cemas dibuatnya. Tanpa disangka, Bu Murni, si pasien tidak dapat tertolong. Ia mengorbankan nyawa demi anaknya. Sungguh sebuah pengorbanan besar dari seorang Ibu.
Beberapa hari setelah kejadian di klinik itu, tiba-tiba Elang dihubungi oleh Pak Pras. Ia diajak untuk mengajar orang-orang tua baca tulis di Meteseh. Kegiatan ini merupakan program untuk memberantas buta huruf. Sebab pendidikan di negeri ini merupakan suatu hal yang mahal. Elang mengajar orang-orang tua tersebut dengan penuh kesabaran. Ia mengajar dengan tulus dan ikhlas. Kegiatan ini juga sebuah kegiatan sosial tersendiri baginya.
Akhirnya liburan usai. Tiba saatnya untuk kembali ke bangku sekolah. Hari pertama masuk sekolah, Elang mengalami kejadian heboh. Seperti biasa, Britney, teman sekelasnya membuat gara-gara. Lebih parahnya lagi, ketika pelajaran tengah berlangsung, Britney tiba-tiba saja mengatakan bahwa ada seseorang yang mengirim surat cinta kepadanya. Britney membacakan isi surat tersebut di depan teman sekelasnya. Dan di dalam surat itu, tercantum nama Baginda Elang Sakti sebagai si pengirim! Hal itu membuat Elang kaget. Padahal, ia tidak mengirim surat kepada Britney. Namun Elang tak ambil pusing dengan ulah Britney tadi.
Dan kali ini, Britney benar-benar menguasai pikiran Elang. Memang, Britney bagi Elang adalah mimpi buruk. Namun entah kenapa, kini ia menjadi semakin penasaran dengan sosok Britney yang misterius itu.
Sore itu, Elang baru pulang dari rumah Seto di Nandang di daerah Imam Bonjol ketika terjebak macet di lampu merah Jatingaleh. Tiba-tiba saja, ada seorang pengamen yang menyambar mobilnya sambil mendendangkan sebuah lagu. Dan pengamen itu adalah Britney! Elang tertegun sesaat. Untuk apa Britney mengamen? Britney adalah anak orang kaya. Tidak mungkin jika ia kekurangan uang saku. Seruan-seruan negatif itu pun menyeruak keluar dari pikiran Elang. Elang menduga bahwa Britney mengamen supaya dapat membeli obat-obatan terlarang. Karena konon kata teman-temannya, Britney adalah seorang pecandu narkoba.
Dan misteri Britney semakin membuat Elang penasaran. Beberapa hari setelah kejadian di lampu merah Jatingaleh itu, Elang mencoba menyelidiki. Siang itu, Elang dan Edwin, teman Elang, menaiki sebuah bus DAMRI yang menuju Tugu Muda. Dan benar saja, mereka memergoki Britney tengah mengamen di bus itu.
Elang sekarang duduk di bagian depan bus DAMRI. Setelah Brit menyelesaikan lagu terakhirnya, ia bangkit. Elang lalu berteriak kepada para penumpang supaya tidak memberikan sepeserpun uangnya pada Brit, si pengamen. Sebab Elang berpikitr bahwa Britney adalah seorang pecandu narkoba. Britney dan penumpang pun tersentak kaget. Dan tiba-tiba saja, Britney mendekati Elang dan akhirnya tamparan itu pun mendarat di pipi Elang.
Esok harinya, Elang dihadang oleh Britney di pintu gerbang sekolah. Terlihat betapa geramnya Brit pada Elang. Britney juga membawa kedua saudaranya, Alan dan Jack. Ketiga bersaudara itu menyeret Elang, lalu memasukannya ke sebuah hardtop merah. Entah kemana Elang akan dibawa.
Mereka pergi ke sebuah tempat kumuh di kawasan Tanjung Mas. Elang turun dari hardtop tadi, lalu didorong Alan masuk ke sebuah gubuk tua. Di dalam gubuk yang nyaris roboh itu, ada seorang perempuan yang tengah hamil tua beserta kelima anaknya. Keadaan mereka sangat memprihatinkan. Suami Mak Jaenah telah meninggal dunia. Dan ia harus merawat kelima anaknya.
Elang tertegun melihat semua itu. Ia hanya bisa termangu dengan semua kejadian ini. Ternyata semua pikirannya selama ini terhadap Britney salah besar. Ternyata Britney mengamen untuk membantu Mak Jaenah dan kelima anaknya, bukan untuk membeli obat-obatan terlarang. Entah rasa apa yang kini tengah Elang rasakan. Lantas Elang terdampar pada sejuta rasa yang bercampur aduk dalam kalbunya.


No comments:

Post a Comment