Ini adalah salah satu contoh sinopsis dari sebuah novel. Tapi kayaknya masih kurang ringkes yaps ._. mangga dibaca.. :D
Cinta Gaya Britney
Elang
adalah seorang siswa SMU KB. Kini ia duduk di bangku kelas XII IPS-1. Elang
adalah seorang pemuda santun, islami, dan rupawan.
Liburan
semester gasal kali ini, Elang melakukan perjalanan ke Purwokerto bersama
teman-teman murobbinya, dengan dipimpin oleh Pak Pras. Ahad pagi, Elang dkk
sampai di Purwokerto. Tujuan utama perjalanan kali ini adalah Desa Karang
Jambu. Setelah menempuh perjalanan puluhan Km dengan berjalan kaki menyusuri
hutan dan pegunungan, akhirnya shubuh dini hari mereka sampai di Desa Karang
Jambu.
Pagi
itu, Elang dan Kak Rahar berkunjung ke rumah Pak Ghozali. Tanpa disangka, baru
saja terjadi pencurian di rumah Pak Ghozali. Ternyata di Desa Karang Jambu
tengah marak dengan pencurian. Akhirnya, Elang dkk melakukan sebuah siasat
untuk menjebak dan menangkap para pencuri. Malam itu, Elang dkk membuntuti
sekelompok pemuda yang dicurigai sebagai para pencuri. Mereka bergerak ke
sebuah rumah di tengah hutan. Para warga mengepung rumah tersebut. Dan
terjadilah perang sengit antar dua kubu. Akhirnya, pencuri-pencuri itu pun
dapat ditaklukan dan dibekuk. Esok harinya, Elang dkk dijamu oleh warga desa
sebagai tanda terima kasih. Namun, perjalanan di desa Karang Jambu harus
diakhiri. Mereka harus melanjutkan perjalanan lagi. Sebuah pengalaman yang tak
terlupakan.
Libur
semester gasal masih satu minggu lagi. Elang menghabiskan liburannya dengan
bermalas ria. Mama sampai sebal dibuatnya. Pagi itu, Elang mengantar Mama ke
dr. Tri, spesialis kandungan. Ternyata, dr. Tri sedang menangani seorang pasien
yang sudah dua hari dua malam bermalam di kliniknya. Keluarga si pasien sangat
tegang. Elang pun juga tegang dan cemas dibuatnya. Tanpa disangka, Bu Murni, si
pasien tidak dapat tertolong. Ia mengorbankan nyawa demi anaknya. Sungguh sebuah
pengorbanan besar dari seorang Ibu.
Beberapa
hari setelah kejadian di klinik itu, tiba-tiba Elang dihubungi oleh Pak Pras.
Ia diajak untuk mengajar orang-orang tua baca tulis di Meteseh. Kegiatan ini
merupakan program untuk memberantas buta huruf. Sebab pendidikan di negeri ini
merupakan suatu hal yang mahal. Elang mengajar orang-orang tua tersebut dengan
penuh kesabaran. Ia mengajar dengan tulus dan ikhlas. Kegiatan ini juga sebuah
kegiatan sosial tersendiri baginya.
Akhirnya
liburan usai. Tiba saatnya untuk kembali ke bangku sekolah. Hari pertama masuk
sekolah, Elang mengalami kejadian heboh. Seperti biasa, Britney, teman
sekelasnya membuat gara-gara. Lebih parahnya lagi, ketika pelajaran tengah
berlangsung, Britney tiba-tiba saja mengatakan bahwa ada seseorang yang
mengirim surat cinta kepadanya. Britney membacakan isi surat tersebut di depan
teman sekelasnya. Dan di dalam surat itu, tercantum nama Baginda Elang Sakti
sebagai si pengirim! Hal itu membuat Elang kaget. Padahal, ia tidak mengirim
surat kepada Britney. Namun Elang tak ambil pusing dengan ulah Britney tadi.
Dan
kali ini, Britney benar-benar menguasai pikiran Elang. Memang, Britney bagi
Elang adalah mimpi buruk. Namun entah kenapa, kini ia menjadi semakin penasaran
dengan sosok Britney yang misterius itu.
Sore
itu, Elang baru pulang dari rumah Seto di Nandang di daerah Imam Bonjol ketika
terjebak macet di lampu merah Jatingaleh. Tiba-tiba saja, ada seorang pengamen
yang menyambar mobilnya sambil
mendendangkan sebuah lagu. Dan pengamen itu adalah Britney! Elang tertegun
sesaat. Untuk apa Britney mengamen? Britney adalah anak orang kaya. Tidak
mungkin jika ia kekurangan uang saku. Seruan-seruan negatif itu pun menyeruak
keluar dari pikiran Elang. Elang menduga bahwa Britney mengamen supaya dapat
membeli obat-obatan terlarang. Karena konon kata teman-temannya, Britney adalah
seorang pecandu narkoba.
Dan
misteri Britney semakin membuat Elang penasaran. Beberapa hari setelah kejadian
di lampu merah Jatingaleh itu, Elang mencoba menyelidiki. Siang itu, Elang dan
Edwin, teman Elang, menaiki sebuah bus DAMRI yang menuju Tugu Muda. Dan benar
saja, mereka memergoki Britney tengah mengamen di bus itu.
Elang
sekarang duduk di bagian depan bus DAMRI. Setelah Brit menyelesaikan lagu
terakhirnya, ia bangkit. Elang lalu berteriak kepada para penumpang supaya
tidak memberikan sepeserpun uangnya pada Brit, si pengamen. Sebab Elang
berpikitr bahwa Britney adalah seorang pecandu narkoba. Britney dan penumpang
pun tersentak kaget. Dan tiba-tiba saja, Britney mendekati Elang dan akhirnya
tamparan itu pun mendarat di pipi Elang.
Esok
harinya, Elang dihadang oleh Britney
di pintu gerbang sekolah. Terlihat betapa geramnya Brit pada Elang. Britney
juga membawa kedua saudaranya, Alan dan Jack. Ketiga bersaudara itu menyeret
Elang, lalu memasukannya ke sebuah hardtop merah. Entah kemana Elang akan
dibawa.
Mereka
pergi ke sebuah tempat kumuh di kawasan Tanjung Mas. Elang turun dari hardtop
tadi, lalu didorong Alan masuk ke sebuah gubuk tua. Di dalam gubuk yang nyaris roboh
itu, ada seorang perempuan yang tengah hamil tua beserta kelima anaknya.
Keadaan mereka sangat memprihatinkan. Suami Mak Jaenah telah meninggal dunia. Dan
ia harus merawat kelima anaknya.
Elang
tertegun melihat semua itu. Ia hanya bisa termangu dengan semua kejadian ini.
Ternyata semua pikirannya selama ini terhadap Britney salah besar. Ternyata
Britney mengamen untuk membantu Mak Jaenah dan kelima anaknya, bukan untuk
membeli obat-obatan terlarang. Entah rasa apa yang kini tengah Elang rasakan.
Lantas Elang terdampar pada sejuta rasa yang bercampur aduk dalam kalbunya.
No comments:
Post a Comment