MENGUBAH TEKS WAWANCARA
MENJADI NARASI
Dibuat
untuk Memenuhi Tugas
Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia

Disusun
Oleh :
Nama :
· Hanifa
Prabaningrum (24)
· Syifa
Aslamiyah I. (34)
Kelas : VII A
SMP NEGERI 1 GODEAN
TAHUN PELAJARAN 2011-2012
Ø Teks Wawancara :
Pewawancara :
Sejak kapan Bapak bertugas sebagai pengamat
Gunung Merapi?
Narasumber :
Sejak saya selesai menempuh pendidikan S2 tahun 1992.
Pewawancara :
Bagaimanakah masyarakat sekitar Merapi menyikapi keadaan Merapi yang terlihat
semakin aktif?
Narasumber :
Mereka lebih cenderung mempercayai isyarat alam daripada pendapat para ahli.
Pewawancara :
Bagaimana cara Bapak menyikapi hal tersebut?
Narasumber :
Sebagai seorang petugas, saya wajib memberikan informasi berdasarkan hasil
pengamatan Direktorat Vulkanologi.
Soal
nomor 11 Latihan 9 Buku Mandiri Kelas 7
Ø Narasi :
Mungkin
ketika kita mendengar Gunung Merapi, maka pertama kali yang terlintas di benak
adalah letusannya yang dahsyat, atau bahkan keganasan awan panasnya yang mampu
merenggut banyak nyawa.
Setiap
profesi yang kita jalankan, pasti memiliki tanggung jawab dan resiko
tersendiri. Begitu juga yang dirasakan oleh salah satu petugas pengamat Gunung
Merapi tersebut. Petugas yang mulai menjalankan profesinya semenjak tahun 1992
itu, sudah menempuh pendidikan hingga S2. Dan setelah menempuh pendidikan
tersebut, ia menjalankan hari-harinya dengan menjalani rutinitasnya sebagai
petugas pengamat Gunung Merapi.
Mungkin
banyak orang yang lebih mempercayai isyarat alam dibandingkan dengan pendapat
para ahli untuk mengetahui suatu kejadian yang akan terjadi. Begitu juga yang
terjadi dengan warga di sekitar Merapi. Kebanyakan dari mereka menyikapi itu
dengan melihat isyarat yang diberikan alam. Masyarakat cenderung menganggap
isyarat itu sebagai sebuah informasi, dibandingkan mendengarkan pendapat para
ahli.
Namun bukan seorang petugas yang
bertanggung jawab namanya, apabila ia
tak dapat mengatasi hal tersebut.
Seorang petugas wajib memberikan
informasi
berdasarkan hasil pengamatan Direktorat Vulkanologi. Informasi tersebut
tentunya akurat dan sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan.
Menjadi seorang petugas pengamat
Gunung Merapi, tentulah tak semudah yang kita bayangkan. Para petugas harus
siaga 24 jam untuk memantau keadaan gunung tersebut. Di pundak merekalah, beban
ditanggung. Sedikit saja meraka lengah, maka bisa berakibat fatal. Maka
wajiblah kita untuk menghargai dan berterima kasih atas keikhlasan dan
pengorbanan yang besar. Sebuah jasa yang amat mulia.
No comments:
Post a Comment