Thursday, March 14, 2013

Emansipasi Wanita Dalam Islam


Emansipasi menurut  islam adalah sesuatu yang wajar dan harus terjadi, agar budaya dan pola kehidupan manusia di alam semesta ini dapat berkembang, sebab manusia diciptakan oleh Allah SWT, dengan hak dan kemerdekaan yang sama. Apalagi mengingat kedudukan wanita, peranannya dalam kehidupan keluarga maupun bangsa amat penting. Kepada merekalah baik dan buruk karakter anak, oleh karena itu, kaum wanita digambarkan sebagai Tiang atau guru suatu bangsa.

               Makna emansipasi wanita sesungguhnya yaitu perjuangan kaum wanita demi memperoleh hak dan menentukan nasib nya sendiri. Sampai kini, mayoritas wanita Indonesia belum menyadari makna emansipasi wanita, akibat terbelenggu persepsi etika, moral, dan hukum sosio-kultural. Belenggu budaya itulah yang harus didobrak gerakan perjuangan emansipasi wanita demi memperoleh hak asasi untuk memilih dan menentukan nasib sendiri.                      
Dalih kesamarataan posisi dan tanggung jawab antara pria dan wanita telah semarak di panggung modernisasi. Opini-opini sesat yang terbentuk terkait emansipasi memberikan kesan bahwa wanita muslimah yang menjaga kehormatan dan kesuciannya adalah wanita terbelakang. Menutup aurat atau menegakkan hijab kepada yang bukan mahramnya, direklamekan sebagai tindakan yang kaku. Oleh karena itu agar wanita dapat maju, harus direposisi ke ruang rubrik untuk bebas berkarya dan berinteraksi dengan cara yang sesuai dengan ajaran islam.
Dalam masa modernisasi, banyak kita temui wanita karier yang berprestasi, namun lengah terhadap kewajibannya terhadap keluarga, kepribadian, dan fitrahnya. Oleh karena kesalahan pengertian emansipasi sebagai sama hak dan kewajiban secara mutlak tanpa batas, yang justru merendahkan citra kaum wanita itu sendiri.
               Sebagai contoh kini banyak wanita yang mempertontonkan aurat di muka umum, dan mengundang birahi para lelaki. Jika ini yang terjadi pada emansipasi wanita, akan menjadikan hal tidak sehat. Kalau terjadi hal yang berlebihan pada wanita, diharapkan bagi kaum lelaki untuk memberikan bimbingan ataupun mengarahkan pada hal yang lebih terarah dan lebih baik.
 Dalam penerapan emansipasi pada dewasa ini, dapat terlihat dua segi :
1.       Segi positif, yaitu dalam penerapannya mempunyai sasaran yang tepat dan terarah sesuai dengan peraturan agama dan moral yang berlaku.
2.       Segi negatif, yaitu kesalahan penerapan dalam prakteknya yang tidak sesuai dengan akal sehat dan tidak dibenarkan oleh agama.
 Karena pengertian emansipasi itu bervariasi, masing-masing individu mempunyai pandangan dari sudut kepentingan yang berbeda-beda. Sebenarnya, emansipasi itu tidak sekedar persamaan hak atau kewajiban dengan kaum pria, akan tetapi harus ada batas-batas yang diikuti oleh fitrah wanita itu sendiri. Sedang banyak kaum wanita memaksakan pengertian emansipasi sebagai persamaan hak dan kewajiban tanpa batas, justru merugikan derajat dan harkat wanita. Di sinilah pentingnya dakwah islam itu, agar bisa terarah.
               Para wanita yang dalam Islam sangat dihormati dan dimuliakan, digugat aturan-aturan Islam yang tinggi, hal itu dituding sebagai biang keladi terbelakangnya wanita Islam. Musuh-musuh Allah yang lantang meneriakkan isu hak asasi, modernisasi, dan persamaan ini pun menyerang masalah poligami, hijab, dan sebagainya sebagai hal-hal yang melemahkan Islam. Islam dikatakan telah merendahkan harkat dan martabat wanita, sedang Barat lah yang mengangkat dan memuliakannya.
               Pada akhirnya kita sebagai wanita muslimah harus menyiapkan dan meningkatkan kualitas keislaman kita, agar kita tidak terpengaruh dengan slogan- slogan barat yang akan menghancurkan pilar-pilar Islam.

No comments:

Post a Comment