Saturday, February 16, 2013

Kisahku *2

Sore itu, aku tengah duduk santai di taman belakang rumahku. seperti biasa, aku hanya duduk dan merenungkan hidup ini. hidup yang teramat sederhana dan membosankan tuk ku jalani.
terkadang aku berpikir, untuk apa aku turun ke dunia ini. aku bosan dengan semua ini. tak ada hal yang dapat ku dalami dalam dunia fana ini. aku hanya terbangun, lalu tertidur lagi. apakah sesederhana itu hidupku? aku bosan, Tuhan.. aku bosan.. aku bosan menjadi tahanan kedua orang tuaku.. kamu tau, maksudku? rumah ini memang bak istana. berdiri bak bangunan megah yang tak tertandingi. namun aku hanyalah tahanan di sini. aku dipenjara! aku hanya dapat terduduk di dalam jeruji besi. aku muak! aku muak dengan semua yang ku alami. entah apa maksud Tuhan dengan semua ini. aku selalu menyalahkan-Nya. aku selalu kufur akan nikmatnya. untuk apa aku bersyukur pada-Nya? aku hanya diturunkan ke bumi ini, lalu Ia melepaskanku dengan seenak hati. 
"Non.. makan dulu.." tiba-tiba ku dengar suara halus Mbok Sri dari pintu dapur berteriak memanggilku. Mbok Sri adalah pembantu di rumahku. tapi bagiku, ia adalah ibuku. ibu yang lebih dari ibu kandungku. ia selalu ada untukku. gak kayak bunda.. bunda gak pernah peduli sama aku..
"enggak ah mbok.. males.." jawabku dengan enteng. "lho, jangan gitu.. nanti maagnya kambuh lagi.. Mbok suapin ya.."  Mbok Sri mendekatiku sambil membawa sepiring nasi lengkap dengan ayam goreng kesukaanku. "enggak ah mbok.. buat mbok aja.. Agel gak laper kok.. entar kalau maag, paling juga langsung sembuh sendiri.." jawabku dengan acuh-tak acuh. aku tetap memandang ke luar sana. entah apa yang tengah ada dalam benakku. aku nggak pernah peduli sama diriku sendiri. aku sakit, juga gak ada yang peduli kan? jadi, buat apa peduliin diriku sendiri?
aku mulai bosan duduk di bangku taman. aku beranjak dari tempat dudukku dan menuju ke kamar tercinta. baru saja membuka pintu dan menginjakkan kaki, tiba-tiba saja aku melihat sesosok bayangan berada di dalam kamarku. sepertinya, ia tengah berada di pulau kapuk milikku. oh Tuhan.. Gavarnie.. benar dugaanku. aku menatapnya dengan tajam. tapi ia tetap tak menoleh. dan kau tau apa yang tengah dilakukannya? ia tengah membuka-buka diaryku! betapa bodohnya aku.. aku lupa menaruhnya kembali di tempat semula. ternyata, tadi ku letakkan di kasur..
"Gavarniee... kamu ngapain di situ?!!" aku berkata dengan penuh amarah sambil menahan air mata yang sudah tidak tahan untuk menampakkan dirinya. Diary itu isinya...

*lanjut kapan-kapan ya..

No comments:

Post a Comment