Daku tertunduk memikul
pilu
Ragaku terjerembab
terhantam ombak badai
Batin tersayat duri
kehidupan
Dan ku hanya termenung
dalam gelisah
Perisai ini tak sekuat
dahulu
Runtuh seketika
diterjang badai
Baja ini tak mampu
melindungi lagi
Melunak dan hancur
hanya karna kekecewaan
Raga ini begitu
rentangnya
Luluh lantak terpukul
palu kecewa
Begitu bodohnya jiwa
ini
Yang tak mampu menahan
amarah hati
Namun Tuhan mulai
mengulurkan tangannya
Tak ada guna ku
terduduk penuh luka
Ku tatap tangan lembut
penuh kasih
Ku tegakkan kaki-kaki
lemah ini
Dan mencoba tuk berdiri
tegak kembali
Jarum jam tak pernah
diam
Jua Sang Tuhan yang
slalu ada untuk insannya
Jalan hidup semerbak cahaya
terbuka amat lebar
Daku pun dapat
memasukinya
Maka, lembaran baru ku
buka
Ku lukiskan tawa
bahagia
Takan ada air mata
tertetes di dalamnya
Hanya ada cahaya
bintang masa depan
No comments:
Post a Comment